Paul Merson, legenda tim nasional Inggris, menyatakan bahwa pelatih Sporting CP, Ruben Amorim, lebih cocok melatih Chelsea daripada Manchester United. Pernyataan ini disampaikan Merson di tengah spekulasi mengenai masa depan manajerial di kedua klub raksasa Liga Primer Inggris tersebut. Merson berargumen bahwa gaya bermain Amorim, yang dikenal ofensif dan dinamis, lebih sesuai dengan skuat Chelsea yang sarat dengan pemain berbakat dan kreatif.
Merson menyorot keberhasilan Amorim dalam membangun Sporting CP menjadi tim yang kompetitif di liga domestik dan Eropa. Prestasi Amorim, termasuk gelar liga dan penampilan impresif di Liga Champions, menjadi bukti kapabilitasnya dalam meracik strategi dan mengelola skuad. Menurutnya, kemampuan Amorim dalam mengembangkan pemain muda juga menjadi poin plus yang sangat dibutuhkan oleh Chelsea yang sedang membangun kembali timnya.

Sebaliknya, Merson menilai gaya kepelatihan Amorim mungkin kurang cocok dengan kebutuhan Manchester United saat ini. Ia berpendapat bahwa Manchester United, dengan sejarah dan ekspektasi yang tinggi, membutuhkan pelatih dengan pengalaman yang lebih luas dalam menangani tekanan di level klub raksasa. Merson menyiratkan bahwa Amorim, meskipun berbakat, masih relatif muda dan kurang berpengalaman dalam menghadapi tekanan yang luar biasa di Old Trafford.
Sejarah Manchester United sebagai klub dengan tradisi panjang dan penuh prestasi, serta tuntutan tinggi dari para pendukungnya, menjadi pertimbangan utama Merson. Klub ini telah melewati berbagai fase kepelatihan, dari Sir Alex Ferguson yang legendaris hingga sederet pelatih yang datang dan pergi dengan hasil yang beragam. Merson menekankan bahwa pelatih yang tepat untuk Manchester United harus mampu membawa klub kembali ke puncak performa dan memenuhi ekspektasi tinggi yang telah terpatri dalam sejarah klub.
Di sisi lain, Chelsea, yang sedang mengalami masa transisi pasca-era Thomas Tuchel dan Graham Potter, dianggap Merson lebih fleksibel dalam menerima pelatih dengan gaya kepelatihan yang berbeda. Klub ini dinilai lebih terbuka untuk bereksperimen dengan pendekatan baru dan memberikan kesempatan kepada pelatih muda yang berpotensial untuk mengembangkan tim. Merson melihat kesamaan filosofi antara gaya bermain Amorim yang menyerang dengan komposisi pemain Chelsea yang cenderung mengandalkan kecepatan dan kreativitas.
Analisis Merson juga mempertimbangkan faktor pengalaman Amorim di liga-liga top Eropa. Meskipun belum pernah melatih klub sebesar Chelsea atau Manchester United, pengalamannya di Sporting CP telah memberinya kesempatan untuk berkompetisi di Liga Champions, menghadapi tim-tim besar, dan membuktikan kemampuannya dalam mengelola tekanan pertandingan tingkat tinggi. Merson menambahkan bahwa adaptasi Amorim ke Liga Primer Inggris menjadi pertimbangan tersendiri, namun ia yakin Amorim memiliki potensi untuk berkembang dan mencapai kesuksesan di liga yang kompetitif tersebut.
Namun, Merson juga mengakui bahwa pernyataannya tersebut masih bersifat spekulatif. Keputusan akhir untuk menunjuk pelatih baru di kedua klub tersebut akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk pertimbangan finansial, negosiasi kontrak, dan keinginan para petinggi klub. Ia menekankan bahwa pemilihan pelatih adalah proses yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan matang dari berbagai aspek.
Lebih lanjut, Merson menyinggung faktor penting lainnya yaitu kesiapan Amorim untuk menghadapi tekanan publik di Liga Primer Inggris. Liga Primer dikenal dengan intensitas persaingannya yang tinggi, dan tuntutan media serta pendukung yang sangat besar. Merson menyarankan agar Amorim mempertimbangkan hal tersebut dengan matang sebelum memutuskan untuk menerima tawaran dari salah satu klub besar tersebut.
Merson juga membandingkan profil Amorim dengan pelatih-pelatih top lainnya yang saat ini dikaitkan dengan kedua klub tersebut. Ia menganalisis kelebihan dan kekurangan masing-masing kandidat, dan menyimpulkan bahwa Amorim, meskipun memiliki pengalaman yang relatif lebih sedikit, memiliki potensi yang besar untuk sukses di Chelsea, lebih besar daripada di Manchester United. Pernyataan ini tentu saja akan memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola.
Terlepas dari kontroversi yang mungkin muncul dari pernyataannya, Merson menekankan bahwa ia hanya memberikan opini berdasarkan pengamatannya terhadap gaya kepelatihan Amorim dan kebutuhan kedua klub tersebut. Ia berharap bahwa pilihan pelatih yang tepat akan membawa dampak positif bagi perkembangan kedua klub tersebut di masa mendatang. Pernyataan Merson ini menambah dinamika bursa pelatih di Liga Primer Inggris, dan akan menarik untuk melihat bagaimana perkembangan situasi selanjutnya. Masa depan Amorim dan kedua klub raksasa tersebut masih menjadi misteri yang menarik untuk dinantikan.